(Pascasarjana) – Kalimat yang paling sering diutarakan oleh mahasiswa yang akan maju pada ujian proposal tesis adalah kata “Hmm.. kayamanalah proposalku ne, diterima kada lah” atau “mudahan Pengujinya kada membantai saat ujian” dan kata “vandalis” lainnya.
Proposal dapat dikatakan sebagai rencana sebelum penelitian berlangsung yang akan dilaksanakan. Karena baru berupa rencana maka proposal memang biasanya bisa diterima, diperbaiki, atau diganti.
Sedangkan teknis sistematika proposal sendiri bisa berbeda antara satu kampus dengan kampus lainnya. Ada kampus yang menghendaki proposal penelitian memuat Bab I s.d III, sebagaimana yang diberlakukan di kampus kita (Pascasarjana IAIN Palangka Raya) dan ada juga kampus yang menghendaki sistematika proposal berbeda yaitu hanya pada BAB I saja. Tapi pada umumnya, proposal penelitian harus memuat hal-hal pokok seperti latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, penelitian rujukan, kerangka teoritis dan kerangka pemikiran, hipotesis (jika ada), metodologi berupa desain, sampel, waktu dan tempat, teknik pengumpulan dan analisis data.
APA YANG AKAN DITANYAKAN PADA SAAT SIDANG/SEMINAR PROPOSAL
Ada beberapa poin masalah yang akan ditanyakan meliputi :
1). Latar belakang masalah dan rumusan masalah, 2).Apakah permasalahan penelitian di dukung oleh teori (relevansi teori dengan masalah penelitian). 3). Metodologi (sampel, objek, instrumen penelitian, teknik analisis) 4). Pemaparan dan penguasaan materi proposal.
Bagian I
Pertanyaan yang biasanya diajukan biasanya tentang :Alasan pemilihan judul??? Potret fenomena permasalahan yang berkembang dan apa pentingnya meneliti masalah ini ?? Atau Bisa juga ada hal menarik atau keunikan dari masalah yang diteliti DLL.
Bagian 2
Karena penelitian ilmiah harus memuat kerangka teoritis, maka masalah relevansi teori dengan permasalahan yang diteliti akan mendapat perhatian dari TIM Penguji, maka Mahasiswa harus mampu memaparkan dan mencantumkan teori, berupa: (UUD 45, Perpres, PP, KMA atau Teori) Misal: jika penelitian membahas tentang pengaruh kompensasi tehadap motivasi.
Paling tidak, teori yang dijadikan dasar antara lain teori motivasi, dilanjutkan dengan teori kompensasi, dan kerangka teori yang menjelaskan bahwa ada pengaruh antara kompensasi dan motivasi. Juga Dapat dilengkapi juga dengan hasil penelitian sejenis.
Artinya, secara teoritis maupun bukti empiris menunjukkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian secara teoritis telah terdukung.
Karena didukung dengan teori, maka harus dijelaskan dengan lengkap pula kepustakaannya. (@takjamil) BERSAMBUNG…