Palangka Raya – Pada Kamis (30/3), Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Moderasi Beragama bagi Mahasiswa Pascasarjana melalui zoom meeting.
Bertindak sebagai narasumber adalah Dr. Desi Erawati, M.Ag. (Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab & Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya/Kepala Bidang Penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)) mengusung tema Peran Mahasiswa Sebagai Pelopor Moderasi Beragama yang dipandu oleh Marsiyo, S.T., M.Pd. (Alumni Pascasarjana).
Dalam sambutannya Direktur Pascasarjana; Prof. Dr. H. Abdul Qodir, M.Pd. mengatakan tujuan diadakannya FGD ini adalah memberikan penguatan kepada mahasiswa agar sebagai umat beragama dapat memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat multireligius, sehingga terjadi harmonisasi sosial dan keseimbangan kehidupan sosial.
Dr. Desi Erawati, M.Ag. dalam paparannya menyampaikan ada empat indikator moderasi beragama, yakni: komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodatif dengan budaya kearifan lokal. “Visi moderasi beragama sangat relevan karena menekankan keseimbangan tujuan ekonomi, tidak hanya ibadah melainkan juga untuk kemaslahatan sosial.”, ungkapnya.
“Mahasiswa sebagai agent of change harus menjadi mediator, fasilitator dan memberikan pendampingan kepada masyarakat terkait isu-isu kekinian agar tidak menyimpang dari indikator moderasi beragama.” tutur Desi.
Beliau juga menyampaikan mahasiswa sebagai agen perubahan harus cerdas intelektual, emosional, spiritual, sosial dalam mencegah penggiringan opini seperti politisasi agama apalagi menjelang pemilu serta masalah sosial keagamaan yang beredar di media sosial. “Bijaklah dalam bermedsos, dampingi masyarakat terhadap literasi digital, hindari hatespeech dan hoax.”, pungkas Desi.