Palangka Raya – Pada Selasa (28/3), Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya menyelenggarakan Pembinaan Pegawai Bagi Pengelola dan Dosen Pascasarjana dengan tema “Mewujudkan Abdi Negara yang Bermoral dan Profesional”.
Bertindak sebagai narasumber adalah Rektor IAIN Palangka Raya; Prof. Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag. dan Kepala Biro AUAK IAIN Palangka Raya; Dr. H. A. Umar, M.A. yang dipandu oleh moderator Akhmad Riyadi, S.Sos., M.Si.
Direktur Pascasarjana; Prof. Dr. H. Abdul Qodir, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan dan peningkatan kualitas kinerja dosen dan tenaga kependidikan di Pascasarjana IAIN Palangka Raya untuk peningkatan kedisiplinan kerja, pengembangan karir, dan pembinaan moral.
Prof. Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag. dalam penyampaiannya mengibaratkan abdi negara yang mukmin dan bermoral seperti lebah. Lebah yang bekerja secara koloni dan madu yang dihasilkan bermanfaat, tiga nilai yang bisa diambil dari perumpamaan ini adalah: kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.
“Bekerjalah dengan sekuat tenaga; kerja keras, bekerjalah dengan memaksimalkan akal, kerjasama dan komunikasi dengan siapapun; kerja cerdas, bekerjalah dengan sepenuh hati dan niat semata-mata ibadah; kerja ikhlas.” ungkap Khairil Anwar.
Beliau juga menyampaikan keterampilan yang harus dimiliki abdi negara bisa disebut dengan 5C: critical thinking, creativity, collaboration, communication, dan character yang harus diselami dengan Hablum Minallah, Hablum Minannas, dan Hablum Minal Alam.
Dr. H. A. Umar, M.A. dalam penyampaiannya mengatakan bahwa sejatinya kita sebagai abdi negara senantiasa melihat pada diri Nabi Muhammad SAW sebagai sosok pemimpin ideal. Empat sifat ketauladan Rasulullah yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu Siddik (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas), termasuk dalam pekerjaan kita sebagai aparatur sipil negara.
Di samping itu 5 (lima) budaya kerja Kemenag RI: integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan, diharapkan dapat diaplikasikan dalam melaksanakan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya, berkinerja tinggi, serta terhindar dari segala bentuk pelanggaran dan penyimpangan. “Jadilah manusia yang menjadi contoh bukan memberi contoh.”, pungkas beliau.